Tuesday, 23 June 2015

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI EFEKTIF

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Public Relations


DOSEN PUBLIC RELATIONS :
OKTIVA ANGGRAINI, S.IP., M.Si











Disusun Oleh :
FIRMAN PRIBADI ( NIM. 131312178)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS WIDYA MATARAM YOGYAKARTA
2014/2015
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Berikut ini saya mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Hambatan Dalam Komunikasi Efektif “. Diharapkan melalui makalah ini dapat memberikan pengetahuan mengenai Komunikasi yang efektif didalam pergaulan di masyarakat,
Dengan penuh rasa terima kasih kepada semua pihak yang mendukung pembuatan makalah ini dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Saya menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu Saya mengharapkan kritik dan saran, dari semua pihak yang membaca. Kritik dan saran yang akan anda berikan akan berguna bagi saya untuk membuat makalah menjadi lebih baik . terima kasih. 


Yogyakarta, 20 April 2015
    Penulis,












DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………..i
Kata Pengantar………………………………………………………………..ii
Daftar Isi………………………………………………………………………iii
Bab I Pendahuluan
  1. Latar Belakang
  2. Rumusan Masalah
  3. Tujuan Penulisan
Bab II Pembahasan
  1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif
  2. Apa proses komunikasi efektif
  3. Hambatan yang mempengaruhi komunikasi efektif
  4. Keberhasilan komunikasi efektif
Bab III Penutup
  1. Kesimpulan
  2. Saran
Daftar Pustaka













 BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan nonverbal. Segala perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih. frase dua atau lebih perlu ditekankan, karena sebagian literatur menyebut istilah komunikasi intrapersonal, yakni komunikasi diri sendiri.    Komunikasi terjadi jika setidaknya suatu sumber membangkitkan respons pada penerima melalui penyampaian suatu pesan dalam bentuk tanda atau symbol, baik bentuk verbal atau bentuk nonverbal, tanpa harus memastikan terlebih dulu bahwa kedua pihak yang berkomunikasi punya suatu sistem simbol yang sama. Komunikasi efektif terjadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.
Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari yang namanya komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi secara langsung salah satunya adalah dengan cara bertemu dan bertatap muka secara langsung sedangkan komunikasi secara tidak langsung bisa melalui perantara orang ketiga yang menyampaikan pesan nantinya. Hal ini pasti selalu ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi sifat manusia itu sendiri adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri melainkan perlunya interaksi dengan manusia lainnya. Salah satu bentuk konkret dari interaksi ini adalah komunikasi tersebut. Namun dalam pembahasan yang ada di dalam makalah ini adalh mengenai komunikasi dalam konteks manajemen dan pemerintahan. Oleh karena itu untuk memenuhi pembelajaran mata kuliah Public Relation ini, penulis mengambil judul “Hambatan Dalam Komunikasi Efektif ” di dalam makalah yang penulis kerjakan ini.



B.       RUMUSAN MASALAH
        Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, penulis mengambil beberapa rumusan masalah diantaranya:
  1. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi efektif ?
  2. Apa proses komunikasi efektif?
  3. Apa sajakah hambatan  yang mempengaruhi komunikasi efektif?
  4. Keberhasilan Komunikasi Efektif

C.       TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan yang dapat diperoleh dari isi makalah ini antara lain :
  1. Supaya dapat mengetahui pengertian dari komunikasi.
  2. Supaya mengetahui tujuan dari komunikasi.
  3. Supaya mengetahui hambatan dalam berkomunikasi.
  4. Mengetahui keberhasilan dalam berkomunikasi.

BAB 2
PEMBAHASAN

A. KOMUNIKASI EFEKTIF
1. Pengertian komunikasi efektif
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam komunikasi. Tujuan komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang, dan melatih menggunakan bahasa non verbal secara baik. Ada beberapa pendapat para ahli mengenai komunikasi efektif, antara lain :
a. Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi (2008:13) menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.
b.    Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp (2001) mengatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa.

B. PROSES KOMUNIKASI EFEKTIF
Pengirim pesan , penerima pesan dan pesan. Semua fungsi manager melibatkan proses komunikasi sebagai berikut ;
a.    Pengirim pesan (sender) dan isi pesan atau materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan.
b.   Simbol atau isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau symbol sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manager menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, periklaku atau menunjukkan arah tertentu.
c.   Media atau penghubung
Adalah alat untuk menyampaikan pesan seperti : TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerimaan pesan, situasi dsb.
d.   Mengartikan kode atau isyarat
Setelah pesan diterima melalui indra ( telinga, mata dst) maka si penerima pesan harus dapat mengartikan symbol/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti / dipahaminya dan dapat mengespresikan baik dengan kata-kata maupun dengan gerak sehingga akan tercipta komunikasi yang sesuai seperti diharapkan.
e. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari si pengirim meskipun dalam bentuk code /isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim.
f. Umpan balik (feedback)
Umpan balik adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa umpan balik  seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan hal ini penting bagi pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Umpan balik dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan.
g.  Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.

D.           HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI EFEKTIF  
1.     Hambatan dari proses komunikasi
          Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih atau satu, symbol yang dipergunakan antara sipengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima. Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat penerima atau mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.  Umpan balik yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberika interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
a.         Hambatan fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dll. Misalnya : gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
b.        Hambatan semantik
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima
c.   Hambatan psikologis
Hambatan spikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya : perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

2.      Kriteria keberhasilan komunikasi
          Untuk memperoleh keefektifan komunikasi , seseorang harus memperhatikan beberapa kriteria komunikasi sebagai berikut:
a. Komunikasi membutuhkan lebih dari dua orang yang akan menentukan tingkat hubungan dengan orang lain.
b.  Komunikasi terjadi secara berkesinambungan dan terjadi hubungan timbal balik .
c. Proses komunikasi dapat melalui komunikasi verbal dan non verbal yang bisa terjadi secara simultan.
d. Dalam berkomunikasi seseorang akan berespon terhadap peran yang di terima baik secara langsung maupun tidak langsung ,verbal maupun non verbal.
e. Pertukaran informasi di butuhkan ilmu pengetahuan.
f. Pesan yang di kirim dan di terima  di pengaruhi oleh pengalaman masa lalu, pendididkan, keyakinan dan budaya.
g. Komunikasai di pengaruhi oleh perasaan diri sendiri, subyek yang di komunikasikan orang lain.
h. Posisi seseorang di dalam system sosio cultural dapat mempengaruhi proses komunikasi.
BAB III
PENUTUP

A.       KESIMPULAN
Komunikasi merupakan Proses suatu penyampaian pesan, ide, atau simbol kepada orang lain agar dapat mencapai persepsi yang sama sesuai dengan yang dikehendaki oleh komunikator. Tujuan berkomunikasi adalah memudahakan dan melancarkan pencapaian tujuan. Unsur dasar komunikasi terdiri atas komunikator, pesan, saluran komunikasi, metode komunikasi, komunikan,lingkungan, dan umpan balik.
          Kemampuan menerapkan teknik komunikasi memerlukan latihan dan kepekaan serta ketajaman perasaan, karena komunikasi terjadi tidak dalam kehampaan, tetapi dalam dimensi nilai,waktu, dan ruang yang turut memengaruhi keberhasilan komunikasi yang terlihat melalui penyampaian pesan bagi pengirim maupun penerima pesan sehingga akan terjalin komunikasi yang baik dan mudah dimengerti dan menimbulkan umpan balik yang sangat berguna baik bagi pengirim pesan maupun penerima pesan.

B.       SARAN
Komunikasi adalah hal yang sangat penting dan merupakan kunci utama keberhasilan seorang dalam hal penyampaian pesan yang baik sehingga penerima lebih mudah menterjemahkan dan memberi umpan balik sehingga komunikasi bisa berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan baik oleh pengirim pesan maupun penerima pesan. Sebaiknya dalam berkomunikasi antara pengirim pesan maupun penerima pesan harus menjaga etika dan penampilannya dalam menghadapi seorang sehingga akan terjalin kumunikasi yang baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Menjaga hak-hak pribadi dan hak-hak orang lain. Menghormati, menjaga perasaan, dengan melihat kondisi ekonominya sehingga akan mengurangi kesalah pahaman antara pengirim pesan dan penerima pesan. hal ini sangat penting dilakukan guna menghindari kesalahan dalam berkomunikasi sehingga akan terjalin komunikasi yang baik sesuai yang diharapan.
DAFTAR PUSTAKA
Wiryanto. Teori Komunikasi Organisasi, Ghalia Indonesia, Bandung, 2004
Mulyana Deddy, 2004, Komunikasi Efketif, Bandung, PT Remaja Rosdakarya
Komunikasi Efektif 30.blogspot.com/2015/04/komunikasi-efektif.html diakses pada tanggal 20 April 2015 pukul 01.32 Wib



1 comment: