Tuesday, 23 June 2015

KEBERHASILAN INDRUSTRI JEPANG

KEBERHASILAN INDUSTRI JEPANG

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Teori Isu Pembangunan


DOSEN TEORI ISU PEMBANGUNAN :
OKTIVA ANGGRAINI SIP.,MS..i










Disusun Oleh :
FIRMAN PRIBADI ( NIM. 131312178)



FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS WIDYA MATARAM YOGYAKARTA
2014/2015
KATA PENGANTAR


KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr,wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
.




Yogyakarta, 22 Oktober 2014
        Penulis,














DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………..i
Kata Pengantar………………………………………………………………..ii
Daftar Isi………………………………………………………………………iii
Bab I Pendahuluan
  1. Latar Belakang
  2. Rumusan Masalah
  3. Tujuan Masalah
Bab II Pembahasan
  1. Pengertian Birokrasi
  2. Partai Politik dan Birokrasi Pemerintahan di Indonesia
  3. Pelayanan Birokrasi Pemerintah Terhadap Masyarakat Saat ini
  4. Budaya Birokrasi Pelayanan Publik
  5. Efektivitas Pelayanan Publik
  6. Tolak Ukur Kualitas Pelayanan Publik
Bab III Penutup
  1. Kesimpulan
  2. Saran
Daftar Pustaka












BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Sejarah Jepang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Mula-mula bangsa Jepang menjadi terkenal karena sebagai bangsa Asia pertama yang sanggup meniru bangsa-bangsa Eropa dalam perkembangan industri. Jepang juga merupakan bangsa Asia pertama yang dalam permulaan abad ke-20 telah mampu menghadapi bangsa Eropa dalam perang dengan menggunakan alat-alat dan senjata hasil teknologi modern, terbukti mengalahkan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang (1904-1905), dan sebelumnya telah mengalahkan Cina dalam Perang cina - Jepang I (1894-1985). Dengan kemenangan-kemenangan yang diraihnya tidak membuat Jepang menjadi puas dengan apa yang dicapainya, akan tetapi justru sebaliknya membuat Jepang semakin agresif. Hal ini bisa kita ikuti tindakan Jepang selanjutnya, baik Jepang ikut terjun Perang Dunia I maupun kegiatan-kegiatan Jepang sesudahnya. Bahkan lebih jauh Jepang bercita-cita untuk membentuk negara Asia timur Raya. Adanya cita-cita inilah yang menyeret Jepang dalam Perang Dunia II dan yang mengakibatkan hancurnya Jepang.
Setelah hancur dalam Perang Dunia II, dalam waktu yang relatif singkat Jepang telah bangkit kembali menjadi negara industri yang maju melebihi sebelum perang. Hingga dewasa ini Jepang menjadi negara industri besar dunia yang mampu bersaing dengan Amerika Serikat.        

A.      Rumusan Masalah
  1. Awal Modernisasi di jepang
  2. Pengertian Industri di Jepang
  3. Faktor Alih Teknologi
  4. Usaha Jepang menjadi Negara Maju

b. Tujuan Penulisan
Dari latar belakang di atas tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
Mengetahui sejarak jepang menjadi Negara industry yang berhasil bahkan bisa bersaing dengan Negara-negara di eropa maupun Negara-negara di Amerika .

BAB II
PEMBAHASAN
  1. Awal Modernisasi Industri

Dalam usahanya untuk mempercepat perkembangan Industri, maka Jepang berusaha untuk melaksanakan perubahan-perubahan besar dalam sector industry yang didukung oleh perubahan dalam sektor pendidikan dan pemerintahan serta sosial. Pemerintah Jepang pada masa Meiji telah berani mengambil resiko yang besar untuk melakukan percepatan dalam ekonomi terutama pada masa peralihan, di mana terjadi perombakan dari sistem ekonomi tradisional ke sistem ekonomi modern.
Perubahan yang terjadi dalam struktur pemerintahan maupun dalam sosial, seperti dalam hal penghapusan kelas samurai  membawa pengaruh pada kehidupan kaum samurai sendiri. Mereka yang tidak tertampung dalam pemerintahan dan militer memilih untuk terjun ke bidang-bidang pertanian, industri ataupun perdagangan. sebagai contoh adalah Iwasaki Yataro pendiri Mitsubishi dan Eichi Shibusawa yang memimpin Bank Daiichi. Hal ini memberi angin kepada sektor swasta untuk berkembang, sehingga sektor swasta menjadi alat bagi modernisasi Jepang, dan pemerintah sebagai pengawas dalam kegiatan tersebut.
Permulaan industrialisasi Jepang didukung oleh faktor pendidikan umum yang relatif  tinggi, akumulasi modal, dan keputusan dari pihak pemerintah untuk memajukan modernisasi, ketiganya merupakan gabungan danmerupakan satu kesatuan unsur yang perlukan untuk melaksanakan modernisasi dan industrialisasi. (Nakamura dan Grace, 1985: 6). Meskipun demikian faktor yagn menentukan adalah jiwa kewiraswastaan, karena tanpa ini dan penerimaan konsep kapitalisme oleh masyarakat, secara tidak langsung dapat diartikan bahwa tidak ada industrialisasi oleh pemerintah yang akan berhasil.
Untuk mendukung pembangunan ekonomi salah satu faktor yang berpengaruh adalah adanya kebijakan pemerintah untuk memajukan tingkat pendidikan masyarakat Jepang. Pemerintah mulai mengadakan pendidikan wajib dan bebas bagi seluruh rakyat selama empat tahun dan dibukanya berbagai macam dan tingkat sekolah hingga tingkat universitas. Sedangkan sistem pendidikan yang digunakan disesuaikan dengan sistem pendidikan Barat, sehingga memberikan landasan untuk mengejar ketertinggalan Jepang dalam ilmu dan teknologi. Salah satu langkah yang dilakukan adlah mulai diadakannya penterjemahan berbagai buku ilmu ke dalam bahasa Jepang. Dengan adanya kesempatan yang luas dalam pendidikan ini, maka hasil yang didapat oleh para pemimpin Jepang adalah semakin meningkatnya mutu seluruh rakyat, tumbuhnya kesetiaan  kepada negara dan pemerintah, dan digerakkannya semangat untuk mempu belajar, sehingga hal ini memperkuat partisipasi rakyat dalam pelaksanaan modernisasi Jepang


A.    Pengertian Industri di Jepang
a.                   Industri di Jepang diperkenalkan secara bertahap dalam urutan tertentu, hal  ini sebagai pengaruh dari pemikiran pencerahan yang sejak jaman Bakumatsu sampai restorasi Meiji  telah muncul. PrinsipWakon Yosai  (semangat Jepang dan ilmu pengetahuan Barat) merupakan salah satu ekspresi dari prinsip absorbsi, memasuki jaman Meiji berubah menjadi Saicho Hutan  (terima yang baik dan perbaiki yang kurang). (Surajaya, 1983: 15). Dalam usahanya untuk alih teknologi ini, pemerintah Meiji membuka pendidikan bagi seluruh negeri agar masyarakat mampu berperan serta dalam usaha alih teknologi tersebut.Alih teknologi di Jepang dijalankan dengan giat sekali. Caranya adalah dengan mengimpor mesin-mesin, kemudian dipelajari cara menjalankan mesin-mesin itu, cara memelihara, memperbaiki kalau rusak, bahkan akhirnya dibongkar untuk ditiru serta dibuat sendiri. Alih teknologi ini memgang peranan sangat penting di dalam pembangunan ekonomi baru dan industrialisasi Meiji. Dengan dasar masyarakat Jepang yang telah mengenal cara berpikir ilmiah (rasional), maka alih taknologi dapat dipercepat.Yang dimaksud  dengan alih teknologi Jepang adalah bagaimana Jepang mencari atau mengembangkan teknologinya yang diperoleh dari negara Barat dan bukannya bagaimana Jepang “diberi” teknologi oleh negara Barat. Setelah Jepang memiliki teknologi, bagaimana dia memanfaatkannya di dalam negeri maupun di luar negeri untuk kepentingan bangsa dan negaranya, bukannya bagaimana Jepang memberikan teknologinya kepada bangsa-bangsa lainnya yang masih terbelakang. Alih teknologi yang dalam bahasa Jepang disebut gijutsu ido digunakan dalam konteks pengalihan teknologi dari atau ke luar negeri. Sedangkan penyebaran teknologi  atau gijutsi denpa  digunakan dalam konteks penyebaran teknologi di dalam negeri

B.     Faktor Usaha Alih Teknologi
Dalam usahanya alih teknologi, yang dilakukan pertama oleh Jepang adalah pengumpulan modal, karena dengan modal yang besar maka usaha untuk melakukan alih teknologi dapat berhasil. Motivasi Jepang pada jaman Meiji untuk melakukan industrialisasi telah mengakibatkan alih teknologi berjalan cepat. Alih teknologi telah mengarahkan Jepang untuk membangun sarana-sarana yang diperlukan dalam rangka industrialisasi, sehingga dengan alih teknologi, Jepang telah menciptakan suatu kerangka landasan untuk menuju negara industri.
Faktor pertama yang mendukung pemerintah Jepang untuk mengembangkan industri dasar dan pertanian tradisional adalah faktor sumber-sumber tambang Jepang. Faktro ini memerlukan sistem peralatan modern untuk mengeksplitsai sumber-sumber tersebut serta memerlukan sistem pengangkutan yang ekstensif karena menyadari bahwa Jepang dikelilingi oleh laut. Faktor kedua  adalah sutera, yang merupakan komoditi utama Jepang untuk ekspor ke negara Eropa. Oleh karena itu pemintalan sutera perlu adanya mesin-mesin  mekanis yang dapat mempercepat dan meningkatkan produksi. (Reischauer, 1965: 78). Dengan modal yang dimilikinya membantu para pabrikan Jepang di dalam mengimpor mesin-mesin yang diperlukan. 

C.     Tekad Jepang Menjadi Negara Moderen

Usaha Jepang  untuk menjadi negara modern begitu besar dengan melalui alih teknologi. Jepang berhasil membangun industrinya meskipun proses alih teknologi mamakan waktu yang panjang dan tidak mudah. Kepandaian Jepang dalam mengadopsi, mengadaptasi, dan menemukan teknologi baru telah membawa Jepang menjadi suatu bangsa yang sejajar dengan Barat tanpa kehilangan ciri khas bangsa Jepang sendiri meskipun pada awalnya Jepang merasa kesulitan untuk melakukan adaptasi teknologi Barat, sehingga pada awal industrialisasi Jepang hanya berkonsentrasi pada reorganisasi dan pengembangan industri tradisional (tekstil). Indsutri ini merupakan sarana pengumpul modal  yang akan digunakan untuk alih teknologi di samping perlu adanya teknisi-teknisi yang terlatih. Industri utama Jepang yang paling dikenal dunia adalah otomotifnya (baik motor ataupun mobil), tetapi lebih dari itu Jepang juga negara penghasil kapal, elektronik, ponsel, mesin, robot (android), baja (metal), komputer, tekstil, sutera, bio-industri, semikonduktor, farmasi, kertas, petrokimia, makanan,  teknologi ruang angkasa, alumunium dan lainnya. Hampir semua industri di Jepang laku di ekspor. Mau bukti? lihat saja, di jalan-jalan Indonesia, India, Malaysia dan Filipina banyak dijumpai mobil buatan Honda, Suzuki, Toyota, Hino, Isuzu, Mitsubishi dan Mazda. Alat-alat rumah tangga didominasi alat buatan Jepang seperti Sharp, Mito, Mitoshiba, Toshiba, Canon dll. Peripheral, panel plasma, semikonduktor dan komputer merek Canon, Hitachi, Fujitsu dan Toshiba juga diminati dunia.Sampai sekarang, Jepang adalah negara industri paling sukses sepanjang sejarah.



BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jepang merupakan negara yang kecil dengan bentang alam yang kurang menguntungkan. Akan tetapi Jepang merupakan negara di kawasan Asia Timur yang paling maju. Kemajuan Jepang tidak terlepas dari usaha orang-orang Jepang sendiri yang mempunyai komitmen kuat untuk memajukan bangsanya. Keberanian Pemerintah Meiji untuk melakukan restorasi di segala bidang telah membawa Jepang menjadi negara yang berhasil dalam melakukan industrialisasi. Sejarah mencatat bahwa proses modernisasi Jepang melalui beberapa tahap. Modernisasi diawali dengan pembaharuan dalam bidang pendidikan, diikuti dengan pembaharuan di bidang pemerintahan serta struktur sosial.
 Kemajuan Jepang merupakan kerjasama antara Pemerintah Jepang dengan para pengusaha Jepang sebagai pemilik modal. Inilah yang melahirkan Jepang menjadi negara modern dengan hasil industri yang menyebar ke seluruh dunia. Kemajuan Jepang ini juga membawa dampak yang buruk yaitu sifat Jepang menjadi negara imperialis di kawasan Asia-Pasifik. Hal ini dikarenakan Jepang membutuhkan sumber daya alam untuk kepentingan industrinya di samping perlunya daerah pemasaran bagi industri Jepang.
Penting bagi kita adalah belajar dari kemajuan yang dicapai Jepang, terutama adalah semangat (etos kerja orang Jepang). Bagiamana orang Jepang berdisiplin dan loyal dalam bekerja. Orang-orang Jepang sangat profesional dalam berkerja. Kita bisa berkaca pada saudara kita di Asia Timur ini, apakah kita bisa meniru Jepang ? inilah pertanyaan yang harus kita jawab untuk masa depan kita.
        
B. Saran


DAFTAR PUSTAKA

Boediono, (1994). Pendidikan dan Latihan Dalam Periode Tinggal Landas.  Mimbar Pendidikan,  No. 1 Tahun XIII.

Dertouzas, M.L., Lester, R.K., dan Solow, R.M., (1989). Made In America: Regaining the Productive Edge.  Cambridge, MA: Harper Perennial

No comments:

Post a Comment