Monday, 21 April 2014

MACAM-MACAM LOGIKA



PENGERTIAN MACAM-MACAM

LOGIKA


DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH LOGIKA

DOSEN LOGIKA :
RETNO KUSUMAWIRANTI, S.Sos, MPA












Disusun Oleh :
FIRMAN PRIBADI
131312178


MAHASISWA JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS WIDYA MATARAM YOGYAKARTA
2013/2014
MACAM-MACAM LOGIKA

A.    Menurut Buku Drs. H. Mundiri

            Logika dapat disistematisasikan menjadi beberapa golongan, tergantung dari mana kita meninjau dan mempelajari.Macam-macam logika adalah :  

1. Dilihat dari kualitasnya
        Logika Naturalis (Mantiq al-Fitri) yaitu kecakapan berlogika berdasarkan kemampuan akal bawaan manusia.Akal manusia yang normal dapat bekerja secara sepontan sesuai hukum-hukum logika dasar.Bagaimana rendahnya inteligensi seseorang ia dapat membedakan bahwa suatu itu berbeda dengan suatu yang lain, dan bahwa dua kenyataan yang bertentangan tidak sama. Kemampuan berlogika naturalis pada tiap-tiap orang berbeda-beda tergantung dari tingkatan pengetahuannya. Logika Artifisialis atau Logika Ilmiah (Mantiq As-Suri)yang bertugas membantuMantiq al-Fitri. Martiq ini diperhalus, mempertajam serta menunjukan jalan pemikiran agar akal dapat bekerja secara teliti.efisien, mudah dan aman.

2. Dilihat dari metodenya dapat dibedakan menjadi :
       Logika Tradisional (Mantiq al-Qadim) adalag Logika Aristoteles, dan logika dari para Logikus yang lebih kemudian, tetapi masih mengikuti sistemlogika Aristoteles. Para logikus sesudah Aristoteles tidak membuat perubahan  atau  mencipta sistem baru dalam logika kecuali hanya membuat komentaryang menjadikan Logika Aristoteles lebih elegan dengan sekedar mengadakan perbaikan-perbaikandan membuang hal-hal yang tidak penting dari logika aristoteles. Logika Modern (Mantiq al-Hadis) Logika ini tumbuh dan dimulai pada abad XIII, pada abad ini Raymundus Lullus menemukan metode baru Logika yang disebut Ars magna.  
                                             .                                                                                            
3. Dilihat dari obyeknya
Pemikiran yang benar dapat dibedakan menjadi 2 bentuk yang berbeda secara radikal yakni cara berpikir dari umum ke khusus dan cara berpikir dari khusus ke umum
cara pertama disebut perpikir deduktif dipergunakan dalam Logika Formal (Mantiq As-suwari)yang mempelajari dasar-dasar persesuaian (tidak ada pertentangan) dalam pemikiran dengan mempergunakan hukum-hukum,rumus-rumus dan patokan-patokan yang benar. cabang Logika Formal disebut juga Logika Minor.                                                    . 
       Cara kedua disebut cara berpikir Induktif dipergunakan dalam Logika Material (al-Mantiq al-Maddi) yang mempelajari dasar-dasar persesuaian pikiran dengan kenyataan, cabang Logika Formal disebut juga Logika Mayor. Terbagi ke dalam berapa macamkah logika itu apabila dilihat dari segi hakikatnya?

B.     Menurut  Buku  E.Sumaryono

            Secara hakiki logika dapat dibagi menjadi dua macam yaitu logika alamiah (kodratiah) dan logika Ilmiah (Logika Saintifika). Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subyektif. Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir. Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau, paling tidak, dikurangi. Logika ilmiah memiliki dua cabang kajian, yakni logika sebagai ilmu pengetahuan dan logika sebagai cabang filsafat. Logika sebagai ilmu pengetahuan merupakan sebuah ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Logika sebagai cabang filsafat adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis disini berarti logika dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

C.    Menurut John C. Cooley ( The Liang Gie )

Logika dapat di golongkan menjadi lima macam, Yaitu :

  1. Logika Makna Luas dan Logika Makna Sempit
      Menurut John C. Cooley, The Liang Gie membagi logika dalam arti yang luas dan dalam artian yang sempit, Dalam arti sempit, istilah tersebut dipakai seperti dengan logika deduktif atau logika formal, sedangkan dalam arti yang lebih luas , pemakaianya mencakup kesimpulan dari berbagai bukti dan bagaimana sistem-sistem penjelasanya disusun dalam ilmu alam serta meliputi pembahasan mengenai logika itu sendiri. Dalam arti luas logika juga dapat dipakai untuk menyebut tiga cabang filsafat sekaligus, seperti pernah dilakukan oleh Piper dan Ward berikut ini :
Asas paling umum mengenai pembentukan pengertian, inferensi, dan tatanan (logika formal atau logika simbolis)
Sifat dasar dan syarat pengetahuan, terutama hubungan antara budi dengan obyek yang diketahui, ukuran kebenaranya, dan kaidah-kaidah pembuktian (epistemology)
Metode-metode untuk mendapatkan pengetahuan dalam penyelidikan ilmiah (metodologi)

  1. Logika Deduktif dan Logika Induktif
      Logika yang besifat deduktif adalah ragam logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang bersifat deduktif, yakni suatu penalaran yang menurunkan kesimpulan sebagai dari pangkal pikiran sehingga bersifat betul  menurut bentuknya. Dalam logika jenis ini terutama ditelaah, yaitu bentuk dari bekerjanya akal,keruntutanya,serta kesesuaianya dengan langkah-langkah dan aturan yang berlaku sehingga penalaran terjadi adalah tepat dan sah. Logika induktif merupakan suatu ragam logika yang mempelajari asal penalaran yang betul dari sejumlah sesuatu yang  khusus sampai pada sesuatu kesimpulan umumyang bersifat boleh jadi. Penalaran yang demikian ini digolongkan sebagai induksi. Induksi adalah bentuk penalaran atau penyimpulan yang berdasar pengamatan terhadap sejumlah kecil hal, atau anggota sesuatu himpunan, untuk tiba pada suatu kesimpulan yang diharapkan berlaku umum.untuk semua hal, atau seluruh anggota himpunan, tetapi yang kesimpulan sesungguhnya hanya bersifat boleh jadi aja.

  1. Logika Formal dan Logika Material
      Mellone menyatakan bahwa logika deduktif disebut juga logika formal, Sedangkan logika induktif kadang-kadang disebut logika material.Pernyataan ini tidak sepenuhnya tepat karena menurut Fisk, logika formal hanyalah suatu bagian dari logika deduktif, yakni bagian yang bertalian dengan perbincangan-perbincangan yang sah menurut bentuk bukan menurut isinya. ( The Liang Gie, 1980). Logika Format mempelajari asas ,aturan atau hokum-hukum  berpikir yang harus ditaati, agar orang dapat berpikir dengan benar dan mencapai kebenaran. Logika material mempelajari langsung pekerjaan akal, serta menilai hasi-hasil logika formal dan mengujinya dengan kenyataan praktis yang sesungguhnya . Logika material mempelajari sumber-sumber dari asalnya pengetahuan,alat –alat pengetahuan, proses terjadinya pengetahuan, dan akhirnya merumuskan metode ilmu pengetahuan itu. Logika formal dinamakan orang dengan logika minor, sedangkan logika material dinamakan logika mayor. Apa yang sekarang disebut logika formaladalah ilmu yang mengandung kumpulan kaidah-kaidah cara perpikir untuk mencapai kebenaran.

  1. Logika Murni dan Logika Terapan
      Menurut leonar, logika murni (pure logic) adalah ilmu efec terhadap arti dari pernyataan dan sebagai akibatnya terhadap kesalahan dari pembuktian tentang semua bagian dan segi dari pernyataan  dan sebagai akibatnya terhadap kesalahan dari pembuktian tentang semua bagian dan segi dari pernyataan dan pembuktiankecuali arti-arti tertentu dari istilah yang termuat dari dalam. (The Liang Gie 1980). Logika murni merupakan suatu pengetahuan mengenai asas dan aturan logika yang berlaku umum pada semua segi dan bagian dari pernyataan  tanpa mempersoalkan arti khusus dalan suatu cabang ilmu dan istilah yang dipakai dalam pernyataan dimaksud. Logika terapan adalah pengetahuan logika yang diterapkan dalam setiap cabang ilmu ,bidang filsafat, dan juga dalam pembicaraan yang mempergunakan bahasa sehari-hari. Apabila sesuai ilmu mengenakan asas dan aturan logika bagi istilah yang ungkapan yang mempunyai khusus dalam bidangnya sendiri, ilmu tersebut sebenarnya telah mempergunakan sesuatu logika terapan dari ilmu yang bersangkutan, seperti logika ilmu hayat bagi biologi dan logika sosiologi bagi sosiolog.

  1. Logika Filsafati dan Logika Matematik
      Logika filsafati dapat digolongkan sebagai suatu ragam atau bagian logika yang masih berhubungan erat dengan pembahasan dalam bidang filsafat, misalnya logika kewajiban dengan etika atau logika arti dengan metafisika. Adapun logika matematika merupakan suatu ragam logika yang menelaah penalaran yang benar dengan menggunakan metode matematika serta bentuk lambing yang khusus dan cermat untuk menghindarkan makna ganda atau kekaburan yang terdapat dalam bahasa .( The Liang Gie dan Suhartoyo Hardjosatoto, dan Endang Daruni Arsadi, 1980, hlm 34-46)






















DAFTAR PUSTAKA

Drs. H.Mundiri. Logika. PT. Praja Grafindo Persada. Jakarta. 1994
E.Sumaryono. Dasar-Dasar Logika. Kanisius. Yogyakarta. 1998
The Liang Gie, Suhartoyo Hardjosatoto, dan Endang Daruni Asdi . Pengantar Logika Modern Jilid I. Yogyakarta : Karya Kencana

No comments:

Post a Comment