PENGERTIAN MACAM-MACAM
LOGIKA
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA
KULIAH LOGIKA
DOSEN LOGIKA :
RETNO KUSUMAWIRANTI, S.Sos, MPA

Disusun Oleh :
FIRMAN PRIBADI
131312178
MAHASISWA JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS WIDYA MATARAM YOGYAKARTA
2013/2014
MACAM-MACAM LOGIKA
A. Menurut Buku Drs. H.
Mundiri
Logika dapat
disistematisasikan menjadi beberapa golongan, tergantung dari mana kita
meninjau dan mempelajari.Macam-macam logika adalah :
1. Dilihat dari kualitasnya
Logika Naturalis (Mantiq al-Fitri) yaitu kecakapan berlogika berdasarkan kemampuan akal bawaan manusia.Akal manusia yang normal dapat bekerja secara sepontan sesuai hukum-hukum logika dasar.Bagaimana rendahnya inteligensi seseorang ia dapat membedakan bahwa suatu itu berbeda dengan suatu yang lain, dan bahwa dua kenyataan yang bertentangan tidak sama. Kemampuan berlogika naturalis pada tiap-tiap orang berbeda-beda tergantung dari tingkatan pengetahuannya. Logika Artifisialis atau Logika Ilmiah (Mantiq As-Suri)yang bertugas membantuMantiq al-Fitri. Martiq ini diperhalus, mempertajam serta menunjukan jalan pemikiran agar akal dapat bekerja secara teliti.efisien, mudah dan aman.
2. Dilihat dari metodenya dapat dibedakan
menjadi :
Logika Tradisional (Mantiq al-Qadim) adalag
Logika Aristoteles, dan logika dari para Logikus yang lebih kemudian, tetapi
masih mengikuti sistemlogika Aristoteles. Para logikus sesudah Aristoteles
tidak membuat perubahan atau mencipta sistem baru dalam logika kecuali
hanya membuat komentaryang menjadikan Logika Aristoteles lebih elegan dengan
sekedar mengadakan perbaikan-perbaikandan membuang hal-hal yang tidak penting
dari logika aristoteles. Logika Modern (Mantiq al-Hadis) Logika ini tumbuh dan
dimulai pada abad XIII, pada abad ini Raymundus Lullus menemukan metode baru
Logika yang disebut Ars magna.
.
3. Dilihat dari obyeknya
3. Dilihat dari obyeknya
Pemikiran yang benar dapat dibedakan menjadi 2
bentuk yang berbeda secara radikal yakni cara berpikir dari umum ke khusus dan
cara berpikir dari khusus ke umum
cara pertama disebut perpikir deduktif dipergunakan dalam Logika Formal (Mantiq As-suwari)yang mempelajari dasar-dasar persesuaian (tidak ada pertentangan) dalam pemikiran dengan mempergunakan hukum-hukum,rumus-rumus dan patokan-patokan yang benar. cabang Logika Formal disebut juga Logika Minor. .
Cara kedua disebut cara berpikir Induktif dipergunakan dalam Logika Material (al-Mantiq al-Maddi) yang mempelajari dasar-dasar persesuaian pikiran dengan kenyataan, cabang Logika Formal disebut juga Logika Mayor. Terbagi ke dalam berapa macamkah logika itu apabila dilihat dari segi hakikatnya?
cara pertama disebut perpikir deduktif dipergunakan dalam Logika Formal (Mantiq As-suwari)yang mempelajari dasar-dasar persesuaian (tidak ada pertentangan) dalam pemikiran dengan mempergunakan hukum-hukum,rumus-rumus dan patokan-patokan yang benar. cabang Logika Formal disebut juga Logika Minor. .
Cara kedua disebut cara berpikir Induktif dipergunakan dalam Logika Material (al-Mantiq al-Maddi) yang mempelajari dasar-dasar persesuaian pikiran dengan kenyataan, cabang Logika Formal disebut juga Logika Mayor. Terbagi ke dalam berapa macamkah logika itu apabila dilihat dari segi hakikatnya?
B.
Menurut Buku E.Sumaryono
Secara
hakiki logika dapat dibagi menjadi dua macam yaitu logika alamiah (kodratiah)
dan logika Ilmiah (Logika Saintifika). Logika alamiah adalah kinerja akal budi
manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh
keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subyektif. Kemampuan
logika alamiah manusia ada sejak lahir. Logika
ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. Logika
ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam
setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat
bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman. Logika
ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau, paling tidak, dikurangi.
Logika ilmiah memiliki dua cabang kajian, yakni logika sebagai ilmu pengetahuan
dan logika sebagai cabang filsafat. Logika sebagai ilmu pengetahuan merupakan
sebuah ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya adalah berpikir (khususnya
penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah berpikir/penalaran
yang ditinjau dari segi ketepatannya.
Logika sebagai cabang filsafat adalah sebuah cabang filsafat yang praktis.
Praktis disini berarti logika dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
C.
Menurut John C. Cooley ( The Liang Gie )
Logika dapat di
golongkan menjadi lima macam, Yaitu :
- Logika Makna Luas dan Logika Makna Sempit
Menurut
John C. Cooley, The Liang Gie membagi logika dalam arti yang luas dan dalam
artian yang sempit, Dalam arti sempit, istilah tersebut dipakai seperti dengan
logika deduktif atau logika formal, sedangkan dalam arti yang lebih luas ,
pemakaianya mencakup kesimpulan dari berbagai bukti dan bagaimana sistem-sistem
penjelasanya disusun dalam ilmu alam serta meliputi pembahasan mengenai logika
itu sendiri. Dalam arti luas logika juga dapat dipakai untuk menyebut tiga
cabang filsafat sekaligus, seperti pernah dilakukan oleh Piper dan Ward berikut
ini :
Asas paling umum mengenai pembentukan
pengertian, inferensi, dan tatanan (logika formal atau logika simbolis)
Sifat dasar dan syarat pengetahuan, terutama
hubungan antara budi dengan obyek yang diketahui, ukuran kebenaranya, dan
kaidah-kaidah pembuktian (epistemology)
Metode-metode untuk mendapatkan pengetahuan
dalam penyelidikan ilmiah (metodologi)
- Logika Deduktif dan Logika Induktif
Logika
yang besifat deduktif adalah ragam logika yang mempelajari asas-asas penalaran
yang bersifat deduktif, yakni suatu penalaran yang menurunkan kesimpulan
sebagai dari pangkal pikiran sehingga bersifat betul menurut bentuknya. Dalam logika jenis ini
terutama ditelaah, yaitu bentuk dari bekerjanya akal,keruntutanya,serta
kesesuaianya dengan langkah-langkah dan aturan yang berlaku sehingga penalaran
terjadi adalah tepat dan sah. Logika induktif merupakan suatu ragam logika yang
mempelajari asal penalaran yang betul dari sejumlah sesuatu yang khusus sampai pada sesuatu kesimpulan
umumyang bersifat boleh jadi. Penalaran yang demikian ini digolongkan sebagai
induksi. Induksi adalah bentuk penalaran atau penyimpulan yang berdasar
pengamatan terhadap sejumlah kecil hal, atau anggota sesuatu himpunan, untuk
tiba pada suatu kesimpulan yang diharapkan berlaku umum.untuk semua hal, atau
seluruh anggota himpunan, tetapi yang kesimpulan sesungguhnya hanya bersifat
boleh jadi aja.
- Logika Formal dan Logika Material
Mellone
menyatakan bahwa logika deduktif disebut juga logika formal, Sedangkan logika
induktif kadang-kadang disebut logika material.Pernyataan ini tidak sepenuhnya
tepat karena menurut Fisk, logika formal hanyalah suatu bagian dari logika
deduktif, yakni bagian yang bertalian dengan perbincangan-perbincangan yang sah
menurut bentuk bukan menurut isinya. ( The Liang Gie, 1980). Logika Format
mempelajari asas ,aturan atau hokum-hukum
berpikir yang harus ditaati, agar orang dapat berpikir dengan benar dan
mencapai kebenaran. Logika material mempelajari langsung pekerjaan akal, serta
menilai hasi-hasil logika formal dan mengujinya dengan kenyataan praktis yang
sesungguhnya . Logika material mempelajari sumber-sumber dari asalnya
pengetahuan,alat –alat pengetahuan, proses terjadinya pengetahuan, dan akhirnya
merumuskan metode ilmu pengetahuan itu. Logika formal dinamakan orang dengan
logika minor, sedangkan logika material dinamakan logika mayor. Apa yang
sekarang disebut logika formaladalah ilmu yang mengandung kumpulan
kaidah-kaidah cara perpikir untuk mencapai kebenaran.
- Logika Murni dan Logika Terapan
Menurut
leonar, logika murni (pure logic) adalah ilmu efec terhadap arti dari
pernyataan dan sebagai akibatnya terhadap kesalahan dari pembuktian tentang
semua bagian dan segi dari pernyataan dan
sebagai akibatnya terhadap kesalahan dari pembuktian tentang semua bagian dan
segi dari pernyataan dan pembuktiankecuali arti-arti tertentu dari istilah yang
termuat dari dalam. (The Liang Gie 1980). Logika murni merupakan suatu
pengetahuan mengenai asas dan aturan logika yang berlaku umum pada semua segi
dan bagian dari pernyataan tanpa
mempersoalkan arti khusus dalan suatu cabang ilmu dan istilah yang dipakai
dalam pernyataan dimaksud. Logika terapan adalah pengetahuan logika yang
diterapkan dalam setiap cabang ilmu ,bidang filsafat, dan juga dalam
pembicaraan yang mempergunakan bahasa sehari-hari. Apabila sesuai ilmu
mengenakan asas dan aturan logika bagi istilah yang ungkapan yang mempunyai
khusus dalam bidangnya sendiri, ilmu tersebut sebenarnya telah mempergunakan
sesuatu logika terapan dari ilmu yang bersangkutan, seperti logika ilmu hayat
bagi biologi dan logika sosiologi bagi sosiolog.
- Logika Filsafati dan Logika Matematik
Logika
filsafati dapat digolongkan sebagai suatu ragam atau bagian logika yang masih
berhubungan erat dengan pembahasan dalam bidang filsafat, misalnya logika
kewajiban dengan etika atau logika arti dengan metafisika. Adapun logika
matematika merupakan suatu ragam logika yang menelaah penalaran yang benar
dengan menggunakan metode matematika serta bentuk lambing yang khusus dan
cermat untuk menghindarkan makna ganda atau kekaburan yang terdapat dalam
bahasa .( The Liang Gie dan Suhartoyo Hardjosatoto, dan Endang Daruni Arsadi,
1980, hlm 34-46)
DAFTAR PUSTAKA
Drs.
H.Mundiri. Logika. PT. Praja Grafindo Persada. Jakarta. 1994
E.Sumaryono.
Dasar-Dasar Logika. Kanisius. Yogyakarta. 1998
The
Liang Gie, Suhartoyo Hardjosatoto, dan Endang Daruni Asdi . Pengantar Logika
Modern Jilid I. Yogyakarta : Karya Kencana
No comments:
Post a Comment